Hari ini saya merasa sedih , marah , gunda gulana dan merasa tak berdaya. Tadi saya berbicara kepada paman saya. Dan paman saya menyalahkan saya karena ibu saya marah kepada saya ( masalahnya sudah pernah saya ceritak di blog ini ). Paman saya mengatakan kalau saya tidak bisa mengendalikan isteri saya , padahal masalahnya bukan disitu. Selama ini ibu saya marah , dan mengutuk saya , tetapi sebagai anak saya tetap mengasihi ibu saya. Saya tidak peduli , mau dikutuk jadi kodok atau batu sekalipun , kasih saya pada ibu saya tidak akan padam. Yang bisa memadamkanya hanya Tuhan.
Selama ini banyak orang mencap saya tidak tahu budi , durhaka , dan layak dikutuk. Tetapi apakah saya harus menuruti 100 % keinginan ibu saya walau itu tidak benar ? Apakah saya tidak boleh memimpin keluarga saya sesuai dengan keinginan saya ? Apakah saya tidak boleh terbuka kepada isteri saya sedangkan isteri saya terbuka kepada saya ? Apakah setiap tindakan saya harus disetujui oleh ibu saya dulu , baru bertindak ? Selama ini saya tidakpernah membentak atau memarahi ibu saya , tidak pernah menolak permintaan tolong ibu saya untuk melakukan sesuatu ,misalnya belanja , ke RS atau lainnya. Saya hanya menolak kalau ibu saya terlalu ikut campur urusan rumah tangga saya. Apakah hanya karena itu saya layak dikutuk oleh ibu saya , layak divonos sebagai anak durhaka oleh orang dunia bahkan oleh mereka yang menyebit dirinya orang Kristen ?
Pernah saya merasa tak berdaya dan berkata biarlah kebenaranMu dinyatakan. Kalau memang saya durhaka , biarlah setiap usaha saya gagal. Ternyata usaha saya mendapatkan anak berhasil , dapat kembar dua , cowok dan cewek. Hal ini membuat saya menjadi kuat kembali dan berkata :" Berbahagialah mereka dianiaya oleh sebab kebenaran , karena merekalah empunya kerajaan Sorga ( Matius 5 : 10 ).
0 komentar:
Posting Komentar