Keras Kepala

Kemarin , saya baru saja ikut komsel. Dan ada satu masalah yang menimbulkan suatu perdebatan yang sengit. Awalnya seorang anggota komsel senior menegur secara halus sikap seorang ibu anggota komsel. Dikarenakan ibu ini pindah gereja karena merasa disakiti oleh seorang wanita yang merupakan pelayan Tuhan. Dia merasa gereja lamanya kacau , tidak bertumbuh , dan banyak pelayan Tuhan yang hidupnya tidak benar. Bahkan gereja lamanya hanya seperti harmoko ( hari - hari omong kosong ). Sebenarnya keluhan ibu ini juga sedikit banyak dirasakan jua oleh yang lain. Tapi masalahnya sikap ibu ini keras sekali.


Ketika ketua komsel dan anggota senior mencoba memberi nasehat, ibu ini langsung menyerang dan membela diri dengan firman Tuhan disertai dengan emosi tinggi. Bahkan begitu dahsyatnya , sehingga ketua komsel tidak bisa berkata - kata satu katapun. Bahkan lagi sampai minta ampun mengaku salah ( jangankan hanya ketua komsel , gembala sidang beserta ibu gembala , 2 orang majelis bergabung menasehati ibu ini , kalah telak he he he).

Saya saja melihat kejadian ini jadi cukup emosi. Ingin rasanya berdebat sampai salah satu dari kami kalah , tetapi setelah dipikir lebih baik mengalah. Apalagi ibu ini mengancam akan keluar dari komsel. Walaupun sebenarnya saya ngak masalah. Tetapi saya tahu itu pikiran egois.

Saya mungkin tidak lebih baik dari ibu ini , tetapi ini saya petik sebagai pelajaran , bahwa kita manusia memiliki ego yang tinggi. Merasa paling benar , suka bersitegang dan tidak mau mendengar. Semoga ibu ini dibukakan hatinya den mengalami lawatan Allah.

Bagi mereka yang suka bersitegang bacalah Amsal 29: 1

Posted in: Pengalaman Hidup